TAKHRIJ HADIS DAN PERMASALAHANNYA
Selengkapnya
Download > DISINI
A.
PENGERTIAN,
SEJARAH, DAN URGENSI TAKHRIJ HADIS
a.
Pengertian
Takhrij Hadis
Kata takhrij berasal dari bahasa arab
yang berarti mengeluarkan sesuatu dari tempat. Dan dapat digunakan beberapa arti,
mengeluarkan (istinbath). Pengertian
takhrij menurut ahli hadis memiliki tiga macam pengertian:
1. Usaha mencari
sanad hadis yang terdapat dalam kitab hadis karya orang lain, yang tidak sama
dengan sanad yang terdapat dalam kitab tersebut.
2. Suatu
keterangan bahwa hadis yang dinukilkan kedalam kitab susunannya itu terdapat
dalam kitab lain yang telah disebutkan nama penyusunnya.
3. Suatu usaha
mencari derajad, sanad, dan rowi hadis yang tidak diterangkan oleh penyusun
atau pengarang suatu kitab.
b.
Sejarah
Takhrij Hadis
Dalam sejarah dan bahkan sampai saat
ini, ada sekelompok kecil orang-orang yang mengaku diri mereka sebagai orang
Islam, tetapi mereka menolak hadis atau sunah Rosulullah sebagai sumber ajaran
Islam. Mereka dikenal sebagai orang-orang yang berpaham inkarus sunah. Cukup
banyak alasan yang mereka ajukan untuk menolak hadis nabi sebagai sumber ajaran
Islam. Alasan-alasan yang mereka ajukan ada yang berupa dalil-dalil naqli,
dalil-dalil aqli, argumen-argumen sejarah dan lai-lain. Dengan meyakini bahwa hadis
Nabi merupakan bagian dari sumber ajaran Islam, maka peneliti hadis khususnya
hadis ahad sangat penting. Penelitian itu dilakukan untuk menghindari dari
pemakaian dali-dalil hadis yang tidak dapat dipertanggung jawabkan sebagai
suatu yang berasal dari Rasulullah SAW. Sekiranya hadis Nabi hanya berstatus
data sejarah belaka, niscaya penelitian hadis tidak begitu penting.
Nabi pernah melarang para sahabat untuk
menulis hadis beliau. Dalam pada itu Nabi juga pernah menyuruh para sahabat
untuk menulis hadis beliau. Dengan demikian, hadis nabi yang
berkembang pada zaman Nabi banyak berlangsung secara hafalan daripada tulisan.
Hal itu berakibat bahwa dokumentasi hadis secara tertulis belum mencakup
seluruh hadis yang ada. Dengan tidak tertulisnya hadis secara menyeluruh maka
terjadilah berbagai pemalsuan hadis. Dari berbagai alasan itu dilakukan
penelitian tentang keabsahan hadis yang nantinya akan dihasilkan hadis yang
benar-benar shoheh.
c.
Urgensi
Takhrij Hadis
Urgensi utama dari takhrij hadis menurut Hadi: 1994, 4 adalah
bertujuan menunjukkan sumber hadis-hadis dan menerangkan ditolak atau
diterimanya hadis-hadis tersebut. Sedangkan menurut Zuhri: 1997, 150 tujuan
takhrij hadis adalah:
1.
menjelaskan tentang hadis kepada orang lain dengan menyebutkan
para periwayat dalam sanad hadis tersebut.
2.
mengeluarkan dan meriwayatkan satu hadis dari beberapa kitab, atau
guru, atau teman.
3.
menunjukkan kitab-kitab sumber hadis, yakni menyebutkan letak
sebuah hadis dalam berbagai kitab yang didalamnya ditemukan hadisnya secara lengkap
dengan sanad masing-masing.
Kegunaan takhrij menurut Kahhan: 1995,7
adalah mengetahui tempat hadis pada sumber aslinya yang mula-mula dilarang oleh
para imam ahli hadis. Sedangkan menurut Hadi: 1994, 5 kegunaan takhrij
meliputi:
1.
Memperkenalkan sumber-sumber hadis, kitab-kitab asal dimana suatu
hadis berada beserta ulama yang meriwayatkannya.
2.
Takhrij dapat menambah perbendaharaan sanad hadis-hadis melalui
kitab-kitab yang ditunjukinya.
3.
Takhrij dapat memperjelas keadaan sanad.
4.
Takhrij memperjelas hukum hadis dengan riwayatannya.
5.
Dengan takhrij kita dapat mengetahui pendapat-pendapat para ulama
sekitar hukum hadis.
6.
Mengetahui seluruh riwayat syahid dan mutabinya
Sahid : saksi primer penguat saksi primer lain
Mutabi : saksi
penguat sekunder
B.
MACAM-MACAM
METODE TAKHRIJ HADIS
Menunjukkan hadis dari sumber-sumber
asalnya lengkap dengan sanad dan matannya.
Sumber-sumber asli hadis
-
Kitab
hadis pokok/primer: Kutubus-Sittah, Al-Muwatho’, dll.
-
Kitab
hadis tabi’i/sekunder: Nukilan/ringkasan.
Contoh: Athrof al-Jam’u, dll.
Manfaat:
-
Melacak
hadis dari sumber asli lengkap dengan variasi sanad dan matannya
2 comments:
bgus tulisannya,,, makasih nambah info
nice tulisannya,, nambah pengetahuan
Post a Comment